[NCTFFI Freelance] Cupcakes (Ficlet)

wp-1460196027713

CUPCAKES

a fiction by Hyera Lee
[NCT] Mark Lee & [OC] Park Eunji
Genre : Romance | Rating : Teen | Length : Ficlet

NB :  Ini sudah aku post di blog aku ya ^^
leehyerassi.wordpress.com ^^

***

H A P P Y R E A D I N G

“Eunji, Eunji, Eunji,” terhitung sudah lebih dari sepuluh kali dia melakukan hal itu. Memanggilku dengan berulang kali tanpa sedikit jeda di dalam panggilannya. Dia menopang dagu dengan tangan kanan, sembari menunjukkan wajah cemberutnya padaku.

“Kau menggangguku, Mark,” kataku dengan jujur.

“Kau tidak menghiraukanku sih, salahmu sendiri,” rajuknya dengan manja. Menjijikkan sekali. Walaupun sebenarnya dia memang terlihat cute untuk ukuran lelaki seumuran kami. Tapi tetap saja, ugh.

“Baiklah Mark, bisakah kau diam? Atau lebih baik kau pergi saja? Kau menggangguku, tau. Aku harus mengulangi beberapa kalimat yang sudah kubaca gara-gara kau,” cibirku sambil melanjutkan bacaanku. ‘Kiss In the Rain’ oleh Lee Kyung Soo, penulis favoritku.

“Eunji, Eunji, Eunji,” dia mengulanginya lagi. Astaga harus kuapakan lelaki di depanku ini? Aku terlalu mencintainya dan lagipula dia terlalu tampan untuk kukubur hidup-hidup.

“Apa? Cepat katakan kau mau apa?” Aku akhirnya menutup novelku yang belum separuh terbaca. Tentu saja gara-gara Mark, atau aku lebih suka memanggilnya Minhyung.

“Aku bawa sesuatu untukmu. Tapi aku meninggalkannya di kelas. Ayo ikut aku mengambilnya,” rajuknya. Seperti anak kecil saja.

“Kau bisa mengambilnya sendiri, Mark. Jarak perpustakaan dengan kelasmu tak sampai dua puluh meter,” aku ikut menopang dagu. Aku memandanginya dengan seksama, tanpa sengaja aku melihat bekas luka bakar di beberapa bagian tangan Mark. Seperti terkena sesuatu yang panas.

“Tapi aku ingin kau dan aku diam di sana dulu,” pintanya. Bekas di tangannya semakin terlihat jelas. Kenapa aku baru menyadarinya?

“Kita kan tidak boleh ada di kelas selama istirahat, Mark.”

“Eunji, Eunji, Eunji…”

“Astaga Mr. Lee, okay I’ll go with you. But I’m not going to stay in your class.”

“It doesn’t matter because you already stay in my heart.”

“Omong kosong.”

“Hehe, ayolah.”

Mark berjalan di depanku dengan pelan menuju kelasnya. Dia bukan tipikal lelaki yang suka menggandeng gadisnya kemanapun ia pergi. Aku sebenarnya sedikit iri ketika melihat teman-temanku bergandengan dengan pacarnya. Tapi ya sudahlah, terserah Mark saja.

Mark menyuruhku menunggu di luar sementara ia mengambil sesuatu yang katanya untukku. Dia kembali dengan sebuah kotak segi empat di tangannya. Lalu dia memberiku isyarat untuk mengikutinya. Sudah kubilang, kan? Terserah Mark saja. Karena apabila dia merajuk, maka aku tak akan bisa menolaknya. Wajahnya terlalu innocent ketika ia melakukannya.

Kami sampai di sisi lapangan sepakbola. Lapangan terlihat ramai karena sekarang adalah waktu istirahat. Kami duduk di tirbun paling belakang, walaupun sebenarnya hanya ada tiga tribun di sini.

“Jadi kau mau memberiku apa? Aku tidak sedang ulang tahun,” ungkapku pada Mark. Dia menunjukkan kotak itu padaku dan menyerahkannya.

Aku membukanya dan mendapati dua belas buah cupcake yang dihias dengan lucu. Tulinnya adalah :

난 정 말 (Nan Jeong Mal) = Aku sangat
사 랑 해 (Sa Rang Hae) = Mencintaimu
박 은 지 (Park Eun Ji) = Park Eunji

Aku memang menyukai cupcake, sehingga aku menahan senyumku dan memandangi Mark. Menunggu jawabannya.

“Itu cupcake,” katanya dengan polosnya. Astaga. Nenek-nenek penjual sayur pun tahu jika itu cupcake.

“Iya, aku tahu tanpa kau beritahu Mark. Dasar,” ejekku.

“Aku membuatnya sendiri, lho. Jadi kemarin aku menemukan resepnya di majalah masak milik ibuku. Dan dengan bahan seadanya aku mencobanya. Aku tahu kau menyukai cupcake, tapi aku tak tahu apakah kau akan menyukai buatanku,” jelas Mark diiringi senyuman yang menghiasi wajahnya di akhir kalimat.

Yaampun, ternyata dia mau repot-repot membuatnya untukku. Memang terkadang dia tak terduga, aku sangat menyukai sikap Mark ketika memberiku kejutan seperti ini. Dia terlihat tulus dengan ekspresi polosnya.

Aku menaruh kotak itu di sampingku dan aku segera bergeser sehingga tak ada jarak antara aku dan Mark. Dia tampak terkejut, apalagi ketika aku menarik tangannya untuk memeriksanya.

“Jadi, kau mengorbankan tanganmu untuk membuat cupcake? Kenapa tidak menggunakan sarung oven? Kau bodoh sekali sih,” cercaku sambil mengusapnya. Berharap setidaknya rasa sakitnya berkurang.

“Aku terlalu terburu-buru dan tidak sempat menemukannya,” dia membiarkanku mengusap tangannya.

Aku segera melepasnya dan mengambil sebuah cupcake yang dihiasi tulisan ‘Park’, yaitu margaku. Aku membuka kertas pelapisnya dan segera mencuilnya sedikit. Aku tidak bohong. Ini manis, tapi mungkin sedikit kemanisan.

Melihat ekspresi aneh di wajahku mungkin Mark merasa ada yang salah dengan cupcakenya, “Aku bersumpah aku tidak meracunimu.”

Aku hanya tertawa melihatnya, “Ini enak, Mark. Aku bahkan belum mengatakan apapun tapi kau sudah khawatir saja.”

“Eunji, Eunji, Eunji!!”

“Maafkan aku, hahahaha. Kau terlalu lucu!”

Tanpa pikir panjang aku menyuapkan sepotong untuknya. Sementara tangan kiriku memegang tangannya agar tak bergerak. Dia nampak begitu lucu ketika aku menyuapkan terlalu banyak untuknya.

“Hey, terima kasih ya, Mark,” ucapku ketika dia masih mengunyah. Dia mengangguk sembari menoleh ke arahku.

Dia menelan cupcakenya, “Kembali, cinta.”

“Itu menjijikkan,” cibirku.

“Eunji, Eunji, Eunji.”

“Ya! Berhentilah memanggil namaku sebanyak tiga kali. Kau kira aku jin yang biasa keluar dari botol?!”

“Aku mencintaimu, Eunji. Eunji-ku.”

“Terserah.”

“Eunjiiiii.”

“Jadi kau tak akan berhenti?”

“Eunji, Eunji, Eunji…”

“Ya!”

“Saranghae!”

Aku mendengus pelan, walaupun sebenarnya aku sedikit risih tetapi tentu saja aku gadis normal yang suka diperlakukan manis oleh kekasihnya. Maka akhirnya, “Iya, Mark. Aku juga mencintaimu. Terima kasih ya cupcakenya, you are so sweet!!”

Mark tersenyum, membuat matanya terlihat semakin sipit. Bagaimana bisa aku tak jatuh cinta? Oh, Mark. Aku menyukaimu lebih dari aku menyukai cupcake terlucu di dunia!

-fin.

Maafkan kekhilafan author karena bikinnya dadakan banget bhahahak *ditimpuk*. By the way terima kasih admin NCTFFINDO sudah mau ngepost ceritaku, terima kasih juga kepada readers yang mau repot repot baca cerita nista ini wkwk. Reviewnya ditunggu, bagaimanapun dapat memotivasi author 😀

Gomawooo anyeong *bow* ^^

17 thoughts on “[NCTFFI Freelance] Cupcakes (Ficlet)

  1. MARK KAMU JAHAT KASIH 12 CUPCAKES BUAT CEWEKMU MANA KEMANISAN LAGI TERUS KALO DIA JADI GENDUT GIMANA??? GA CANTIK LAGI!!! KAN KASIAN BODO AH KAMU TEGA /dateng2 ngerusuh/
    ahhhh ini sweet sekaleeeehhh >////< bhaks ku tak bisa mengatakan apa2 lagi huhuhu
    keep writing yaaa

    Liked by 1 person

  2. Ini lucu manis kayak aku /dibuang/

    Tapi buat koreksi aja untuk kalimat berbahasa asing seperti cupcake and some conversation /bentar ini bener ga tulisannya/ lebih baik dicetak miring. Terus penggunaan ke dan di, ke mana bukan kemana. Juga penggunaan pun, tapi aku sendiri masih bingung aih harusnya manapun atau mana pun /jadi mending cek dulu/ minta digiles lat emang/

    Anw semangat dan terima kasih karena sudah berkenan menitipkan karyanya di sini, jangan kapok ya 🙂

    Regrads, lat :3

    Ps sumpah mark ngeselin bat kayak aku suka manggil nama orang sampe bengek /g

    Liked by 1 person

  3. BENTAR SINI MARK MAMPIR RUMAHKU SINI AKU CIUM DULU /pulang don pulang/

    bentar ini masih bayangin mark manggil pacarnya pake logat lucu gitu kan jadi makin pengen peluk dia yha /ditampar/. ini sweet banget serius! aku suka hahahaha keep writing ya! ❤

    Liked by 1 person

  4. AAAAH UBEK2 GOOGLE CARI FF MARK TERNYATA UDAH BANYAK!!!! WKWK
    Terus ketemu ini, dan aku bacanya ketawa2 sendiri:”””)
    Feelnya dapet banget anak SMA banget yaampun beneran.
    Hhhhhhh markeu uri maknae♡♡♡

    Liked by 1 person

  5. Omo mark sweet banget jadi pengen…..

    Nice fanfiction thor cocok buat mark yg masih abg imut imut 😂😂

    Ditunggu next ffnya banyaki buat school life ya thor

    Like

Feedback Juseyo ^^