[NCTFFI Freelance] Sorry (Ficlet)

sorry copy

Sorry

Storyline by hinatsu

With NCT’s Nakamoto Yuta and OC Nakamoto (Choosaku) Fumi.

Ficlet. Family. T.

Enjoy reading!

.

“I’ve failed to fulfill my duty as your brother.”

.

“Aku minta maaf.”

Sebenarnya tak ada hal aneh malam itu. Namun tiba-tiba saja Yuta menerobos masuk ke kamar dan melontarkan permintaan maaf. Mau tak mau, Fumiㅡyang tengah berkutat dengan materi sosiologinyaㅡmengernyitkan alis kebingungan.

“Kenapa pakai minta maaf segala?”

Mengedikkan bahu lebarnya, Yuta tertawa kecil. Ia menampilkan kurva sempurna: mengekspos deret gigi nan rapi.

Gadis yang dulunya bergaris Choosaku itu berdiri lantas mengempaskan bokongnya ke tepi ranjang. Ekspresinya cukup untuk menjelaskan bahwa ia tak puas dengan respon Yuta barusan.

“Yah, aku ingin minta maaf saja.” Yuta menggaruk tengkuknya canggung. Ia membasahi bibir, terlampau gugup untuk berbincang santai. “Aku tidak bisa jadi kakak yang baik untukmu.”

Kali ini, dahi Fumi yang berkedut sebagai subtitusi rasa penasaran. Setan apa yang merasuki kakaknya hingga jadi semelankolis ini, sih?

“Jangan pedulikan maafku kalau memang kau tak paham,” seru Yuta. Entah pria itu menyerah pada kebodohan Fumi atau terlanjur malas untuk menjelaskan lebih jauh.

“Tunggu, Kak Yuta,” cegah Fumi. Tangannya meraih pundak sang kakak, menahan Yuta untuk berpindah tempat.

“Tidak usah minta maaf. Kakak adalah saudara paling baik yang pernah aku punya.” Kedua ujung bibir Fumi terangkat. Gadis itu mengistirahatkan kepalanya di dekat leher si pemuda Nakamoto: mengirup aroma cologne dalam-dalam.

Mereka bertahan dalam jangka waktu cukup lama sebelum Yuta buka suara. “Aku tidak sebaik itu. Bahkan melindungimu aku tak bisa. Lihat, kakimu masih sakit, ‘kan?”

Fumi melempar tatapan menyesal ke betis kirinya yang memar. Barang sejenak kemudian Fumi menggeleng, kembali meyakinkan Yuta bahwa itu bukan bukti konkret atas pernyataannya.

“Waktu itu dia ada di depanku, Dik. Berusaha membobol brankas orang tua kita. Dan aku diam saja seperti orang bodoh. Malah membiarkannya melukaiㅡ”

Pelukan erat Fumi menginterupsi perkataan sang jaka. Tanpa mampu melawan, Yuta tak memungkiri bahwa ia merindukan sikap manja Fumi. Syukurlah momen ini terjadi saat gadis itu hampir melupakannya karena terjebak dalam tetek-bengek ujian negara yang merepotkan.

“Aku hanya ingin melindungi adikku. Seperti kakak pada umumnya,” ujar Yuta.

Secercah kalimat Yuta meluruhkan pertahanan Fumi. Menumpahkan tetes bening dari pelupuk matanya, ia terisak pelan.

“Kakak sudah berhasil melindungiku.” Sepercik kata terdengar di sela tangisannya. “Kakak telah melakukannya, jadi sekarang giliranku.”

Yuta menoleh ke belakang, menangkup wajah Fumi. Jemarinya ia arahkan untuk menghapus jejak likuid yang membekas di pipi si gadis. “Benarkah? Kalau iya, jangan menangis lagi.”

Sesegera mungkin Fumi menyeka air matanya dengan kasar. “Aku tidak menyesal menjadi adikmu, Kak. Nama Nakamoto ini kebanggaanku.”

“Terima kasih sudah berkata begitu. Kau membuatku malu, tahu.” Yuta mencubit pipi Fumi gemas. Obsidiannya bergulir: mengalihkan atensi ke surai kemerahan milik adiknya.

Pria Jepang itu mengacak juntai sepinggang Fumi, menampilkan garis asimetris yang menghuni paras tampannya. “Antarkan aku ke dapur, kalau begitu?”

“Untuk apa?”

“Makan malam.”

Tanpa diiringi frasa apa pun, Fumi mendorong kursi roda yang sedari tadi diduduki Yuta. Kilatan kesedihan terpantul di kedua irisnya kala menatap kedua kaki Yuta yang hanya sepanjang lutut. Terlebih tatkala serpihan memori tentang kecelakaan hebat turut menyambangi.

Mana mungkin ia menerima maaf sang kakak yang tak melakukan kesalahan apa pun padanya?

.

“Tak apa bila aku harus kehilangan bagian tubuhku. Itu tandanya aku telah memenuhi syarat untuk menjadi kakak: melindungi adikku dengan nyawa.”

 

-end.

Halo.

Ini pertama kalinya saya freelance di blog fanfiksi NCT yang keceㅋㅋ makasih buat para admin yang sudi post fanfiksi saya di siniㅎㅎmaaf apabila fanfiksi di atas jauh dari standar. I’ve tried my best to write itㅠㅠ

Kindly leave something on comment box? See ya!

8 thoughts on “[NCTFFI Freelance] Sorry (Ficlet)

  1. “Tanpa diiringi frasa apa pun, Fumi mendorong kursi roda yang sedari tadi diduduki Yuta.” aku shock banget baca bagian ini serius, jadi Yuta juga turut jadi korban ya demi ngelindungin adeknya /melipir ingus/

    Dan yep, aku suka diksinya yang mantap banget! Setiap detail adegan yang dilakuin mereka berdua bener-bener bisa dibayangin sama pembaca dan nggak ngebosenin. Keep writing!

    Liked by 1 person

Feedback Juseyo ^^