[Drabble] After Broke Up Series – Do You Want to Build a Snowman?

Do You Want to Build a Snowman?

◊ NCT Mark & (OC) Jane ◊ friendship, angst ◊ General ◊ Drabble ◊

“Karena satu-satunya yang aku miliki hanyalah dirimu, Jane…”

Another Series :

The Debt – Bloody Shoes – Amnesia

.

.

.

“Jane!” seru Mark riang sesampainya ia di depan sebuah bangunan kayu di timur hutan. Dengan senyum merekah yang tak kunjung pudar di kedua sudut bibir, bocah bermanik hazel itu pun mengetuk pintu rumah tersebut. Mungkin Jane tak mendengar panggilannya barusan, jadi alangkah baiknya ia memberitahu eksistensinya dengan cara lain, pikirnya.

Mark menghentikan pergelangan yang terus naik turun pada ketukan ke sepuluh. Ia mulai putus asa karena Jane tak kunjung menyambut kedatangannya. Air muka sumringah yang terlukis di wajah ovalnya perlahan memudar, digantikan dengan raut murung akibat putus asa.

“Jane, aku tahu kau ada di dalam,” pekik Mark yang membuat gema terpantulkan oleh ranting-ranting pohon yang sedari tadi menyaksikan kesungguhan hati Mark untuk meminta maaf pada sahabatnya itu.

“Pergilah, Mark!” sentak seseorang dari dalam. Frasa itu bagaikan sembiri tajam yang menyayat hatinya. Apakah Jane semarah itu?

Semua memang salah Mark, Jane berhak marah atas apa yang telah ia lakukan. Harusnya Mark bisa memahami Jane selayaknya gadis itu memahaminya. Harusnya Mark selalu ada di sisi Jane apapun kondisi dan situasinya. Bukan malah menganggap tak menepati janji bermain salju di pelataran adalah hal sepele yang dapat dengan mudah termaafkan.

Bahkan saat itu ia tengah asyik membuat malaikat salju bersama Nick, membiarkan Jane menunggu sambil menggigil di tengah hutan. Mark memang bodoh karena telah memfokuskan atensinya pada orang yang baru ia kenal dan mengesampingkan jantung hati yang ia miliki.

“Karena satu-satunya yang aku miliki hanyalah dirimu, Jane… aku akan menunggu sampai kau menerima permintaan maafku… tak masalah meski harus kedinginan. Yang penting kau tahu aku sangat menyesal sudah meninggalkanmu kemarin.”

 

– END –

Aku mau sungkem dulu sama Donna, maaf sekali aku bikin cerita yang – mungkin – enggak sesuai ekspektasimu. Kamu perlu tau cukup berat buat aku membayangkan Mark putus sama pacarnya. Tolong dia masih polos /seperti aku/

Jadi tolong Don, ikhlaskan saja kalau Jane dan Mark hanyalah sahabat, tapi aku sudah bayangin di masa depan mereka nikah meskipun jaman bocahnya berkutat dengan friendzone /krik/