[Ficlet] Kacau

Written by iamsayaaa ©2017

– Kacau-

Casts [NCT] Taeyong and [OC] Akiffa ft [NCT] Johnny

Genre Romance Lenght Ficlet Rating PG-13

Aku ingin menjadi teman hidup Taeyong. 
Bukannya teman Taeyong untuk seumur hidup.

.

.

Aku… seharusnya meminta dengan lebih spesifik. Bukannya bergaya dengan tabiat wanita yang selalu menuntut pihak lain menjadi pembaca pikiran. Sumur itu pasti berumur ratusan tahun—sudah uzur. Mana paham dengan gaya bahasa anak muda macam diriku. Apalagi kebiasaan bermain teka-teki yang bahkan membuat Kak Jhonny muak setengah mati.

Ah, sudahlah. Satu hal yang pasti adalah sumur itu tidak dapat mengabulkan permohonan seperti berita yang tersebar. Akibatnya, peristiwa paling mengerikan sepanjang sejarah hidupku ini tengah terjadi tepat di hadapanku.

Well, padahal hanya karena seorang lelaki. Tapi, rasanya semesta sedang menertawaiku. Bahkan memohon dengan benar saja tidak becus. Aku ingin menjadi teman hidup Taeyong, bukannya teman Taeyong untuk seumur hidup. Aku terkejut, susunan kalimat yang berbeda bahkan memiliki arti lain dan mengubah semuanya ke arah yang berlawanan. Kalau sudah begini, aku bisa apa? Hanya memilin rambut sambil mengerucutkan bibir.

Rasanya ada besi karatan ditancapkan ke dadaku.

Deng deng deng

Dipalu dengan martil yang besar dan berat.

Deng deng deng

Besinya tertanam begitu dalam sampai rasanya mau mati. Apalagi saat Taeyong mengecup bibir sang gadis bergaun putih. Begitu janji suci itu diikrarkan—duniaku runtuh.

Kak Johnny yang berdiri di sampingku menggenggam tanganku erat—menenangkanku. Tapi, lukaku masih menganga. Bukan tanganku yang sakit, hatiku yang koyak. Seharusnya dia mengoperasiku sekarang, di sini, di tempat ini—di depan semua tamu yang hadir, sekaligus di hadapan Taeyong dan gadis itu. Biarkan mereka tahu betapa parahnya luka di dalam sini.

Tes tes tes

Aku menahan tangis. Rasa-rasanya ada cairan hangat mengalir menembus gaun merah mudaku. Aku balas menggenggam tangan Kak Johnny lebih erat—meremasnya—membuat manusia yang lahir sebelum diriku itu menoleh. Matanya mendelik, bola matanya nyaris meloncat keluar.  Oke, aku memang sangat jarang menangis.  Jadi, mungkin dia syok melihat lelehan demi lelehan kristal bening meluncur mulus dari kedua mataku.

“Ya Tuhan, Kiff!”

Jeritan Kak Johnny membuat atensi seluruh makhluk hidup di ruangan beralih kepadaku. Sial. Ingin rasanya kujitak kepalanya karena telah membuatku malu. Taeyong bahkan tak kuasa menahan keingintahuannya. Mulutnya melongo lebar sekali dan pengantin wanitanya sudah pingsan sedetik sebelumnya. Lantas, sebelum keadaan semakin ricuh—mengusik hikmatnya upacara, aku membisikkan sesuatu pada kakakku.

 “Kak, aku baik-baik saja,” bisikku, “hanya saja hatiku sedikit sakit.” Lanjutku sambil berusaha tersenyum.

Rasanya aneh sekali, mencoba terlihat bahagia padahal hatiku berdarah-darah. Rasanya juga janggal, memasang tampang baik-baik saja, padahal sebilah besi panjang dan runcing tengah menancap dalam di perut sebelah kananku.

Uh-oh. Benar-benar aneh. Tiba-tiba suasana menjadi kacau. Tamu-tamu menjerit, Kak Johnny kelimpungan dan Taeyong? Cih, Taeyong malah asyik menyadarkan gadis itu. Ugh. Silakan rasakan pembalasanku. Beginilah jadinya kalau menyakiti hati seorang gadis. Masih untung bukan kalian yang kutikam.

Dasar sialan.

Fin

1. Akhirnya mba Kiff muncul dengan genre romance. Sayangnya tetap tak bisa lepas dari jerat creepy. Wkwkwkwkw
2. Sempet bingung mo dikasih nama sapa, tapi setelah ubek2 google, moga aku gak nyesel kasih nama itu. Moga kelabilanku tak menjangkiti mba Kiff juga. Moga couplenya juga gak pengin ganti juga. Moga aku labilnya sembuh. wkwkwk
3. Terima kasih untuk yang bersedia baca dan komen
4. Dadahhhh… 🙂