[Ficlet] Api dan Lentera

WhatsApp Image 2020-06-21 at 5.42.19 PM

Api dan Lentera

Written by thehunlulu ©2020 #BarasuaraPromptProject

Starring by WayV’s Hendery & OC’s Ellena Genre Sad, Angst, AU! Length Ficlet Rating General

“Saranku, kau berhenti menyiksa diri.” —Api dan Lentera, Barasuara

:::

Sepertinya ia datang lima menit lebih awal dariku.

Tampak belakang, punggung itu tidak goyah walau diterpa kencangnya angin malam. Ia berdiri seorang diri, dan sudah bisa kutebak pasti maniknya kini tengah memicing jauh ke arah jendela-jendela gedung perkantoran yang ada di depannya. Menghitung satu persatu ada berapa banyak ruangan yang lampunya masih menyala sembari menunggu kedatanganku di sini, sesuai perjanjian kami kemarin.

Kedua tungkaiku melangkah gemetar untuk mendekatinya. Tempat ini memang berada cukup tinggi di atas restoran ayam panggang—pun dengan tangga agak rapuh yang mengubungkanku kemari—namun bukan itu alasan bagian bawah tubuhku tersengat serangan tremor secara tiba-tiba.

“Dan kuharap, setelah pertemuan kita besok, tidak ada lagi yang namanya kesempatan ketiga untukku, mengerti?”

Kalimat itu—kalimat yang Hendery ucapkan kemarin malam sebelum ia menutup panggilanku secara sepihak—sekonyong-konyong melintas di pikiranku tanpa permisi. Ini sudah beberapa detik aku menghentikan langkah, rasanya untuk menepuk bahu Hendery dari belakang saja beratnya tak keruan.

Sebenarnya aku ini kenapa?

Takut.

Lubuk hatiku berteriak dalam keheningan. Seharusnya jika kemarin aku menyanggupi permintaan Hendery untuk bersua malam ini, aku juga harus sanggup untuk membuat keputusan bahwa aku akan berhenti menahannya untuk pergi, kan?

“Dery.”

Pemuda itu berjingkat sedikit, agak kaget. Dapat kulihat kedua pupilnya membesar lantaran menangkap lanskapku yang berdiri tepat di belakangnya.

Ia tidak bersuara sedikitpun, entah apa saja kalimat yang sedang ia susun di dalam kepalanya sehingga ia menumpukan kedua tangannya di atas pembatas balkon. Hendery menerawang jauh pada bisingnya hiruk pikuk lalu lintas yang berada tepat di bawah kami, tanpa ekspresi.

Lagi, hening masih mengguyur kami berdua.

“Dery,” panggilku sekali lagi.

“Tentang kemarin,” ucapnya terhenti. “Len?”

“Hm?” responsku sembari menoleh padanya, menatap lekat obsidian dan rahang tegasnya secara bergantian.

“I think you might already know the answer.”

Suaranya lirih, namun terdengar sedikit menggantung pada akhir kalimatnya. Aku tahu, aku sangat tahu bahwa laki-laki ini pasti berharap aku menyerah mulai detik ini. Menyerah akan perasaanku padanya, menyerah perihal upayaku untuk terus membuat hubungan kami bertahan sampai sejauh ini.

“Yes I know.”

Ah, retorik sekali. Tanpa ia menjelaskan dan aku merespons apa yang ada di pikirannya pun aku sudah tahu betul jawabannya.

“Saranku, berhentilah menyiksa diri, Len.”

Aku sungguh tidak berkeinginan untuk menangis detik ini selain terus-menerus mengutuk diriku sendiri yang sedari tadi diam termenung. Lidahku seperti kelu walau untuk mengeluarkan seuntai frasa pada Hendery yang, sepertinya, sudah menjadi mantan kekasihku mulai malam ini.

“Dan terimakasih untuk kesempatan keduanya, selama beberapa bulan ini aku berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pantas berada di sampingmu, tapi sepertinya aku salah. Semakin lama kau terus-menerus berharap padaku, semakin lama juga kau menyiksa dirimu sendiri, Len.”

Dengar, kan?

Kuakui, berharap Hendery masih memiliki perasaan yang sama dari hari ke hari pun rasanya nol besar; kesia-siaan pada akhirnya berlabuh di akhir cerita kami. Seakan aku berusaha menggenggam erat-erat setangkai mawar yang berduri; semakin kupaksa dia untuk bertahan, semakin kentara juga luka dan pedih yang kurasakan.

Dan malam ini—

“Len, orang yang memberi kesempatan kedua untuk orang yang dicintainya itu baik, sangat baik bahkan aku sampai tidak pernah menyangka kalau orang itu adalah kau. Tapi jika orang itu masih memberikan kesempatan-kesempatan berikutnya setelah beberapa kali tersakiti oleh orang yang sama, bukankah orang itu sangatlah bodoh?”

—seluruh duri dari mawar yang kugenggam sukses menembus kulitku, mengoyak dan melukai segalanya hingga pertahananku hancur; aku terisak dalam pelukannya.

Aku tidak tahu pemandangan seperti apa yang menghiasi paras Hendery saat ini. Entah dia diam saja atau mungkin berusaha menahan tangisan yang nyaris tumpah ruah, sembari tangannya terus mengelus lembut suraiku yang tersibak angin.

“Dery—“ perkataanku tertahan ketika ia menarik tubuhnya pelan dan menumpukan kedua telapak tangannya pada pipiku, jemarinya menghapus ringan airmataku yang kian berjatuhan. “—bolehkah aku memelukmu sedikit lebih lama?”

Ia mengangguk dengan kedua mata yang memerah.

Aku tahu ini akan menjadi pelukan terakhir setelah sekian lama kami berada dalam jarak yang jauh; saling diam dan jikalau bertemu pun hanya sekedar bertukar cakap singkat tanpa adanya pelukan hangat atau ciuman kening ketika kami berpisah.

Ya, ini akan menjadi momen terakhir aku dapat merasakan kehangatan dan harum tubuhnya.

Aku masih terus menangis, tenggelam dalam dekapannya entah sampai kapan. Hendery tampak tidak melonggarkan pelukannya padaku. Nanti, jikalau kehangatan ini mampu meredam tangisanku sepenuhnya, aku akan mulai berbicara padanya.

Ya, aku pasti akan bicara, bahkan ketika tangisanku baru bisa berhenti ketika fajar menyongsong esok hari.

.

“Len, kau tahu apa hubungan api dan lentera?”

“Pertanyaan macam apa itu, Der?”

“Api itu segala keras kepala yang ada pada diriku, sedangkan lentera itu kau.”

“Lalu?”

“Bukannya berusaha menghindari api itu, tapi kau malah mempertahankannya untuk tetap berkobar dalam sebuah lentera. Bukankah itu kejam?”

“Kejam?”

“Iya, kejam terhadap dirimu sendiri yang bisa saja terluka ketika kobaran itu bertambah besar.”

.

—fin—


  • Aduhhhhh damage-nya ngena sobbbbb ((nangis bareng dery dan mbak lena))
  • Anyway setelah ratusan purnama akhirnya aku kembali lagi untuk merusuh di nctffi dengan membawakan fanfict mewek-mewek ala aheng huhuhuhu p for punten mas kamu debut2 malah jadi sadboi gini kenapa yah ;__;
  • Oiyaaa, di awal aku nyantumin #BarasuaraPromptProject kan ya, emangnya itu projek apa dan punya siapa, sih? Sekalian mau promosiin aja itu projeknya babyneukdae_61 alias kak laurensia dalam rangka menghempaskan webe webe yang ada di atara kita!! Yang mau ikutan boleh bangettt karena terbuka buat siapa aja, jangan lupa klik ini dan ini yah untuk penjelasan lebih lanjutnya! ❤
  • Akhir kata, makasih buat yang udah mampir dimari ❤ jangan lupa review yah biar aku makin semangat nulis hihihihihi  XOXO ❤

10 thoughts on “[Ficlet] Api dan Lentera

  1. WOI SAYA DATANG2 DISUGUHI BAWANG MERAH :”””” hatiku yang tak pernah tegas dengan yang namanya perpisahan can’t relate WOI DONNA BALIKIN SEPICIS HATI GUE YANG TERHANYUT SAMA FIC INI! aku tyda menyangka kamu akan mengeksekusi dengan penuh filosofi ini you know that Socrates wants to know your location rn huhuhu

    seketika aku terharu karena aku sebenernya jarang dengerin api dan lentera dan anda mengeksekusi ini dengan gayamu yang membuatmu terbang /lho/ dan makasih sudah berpartisipasi dan melakukan promosi aku terharu woe :’)

    last but not least, KAPAN TULISANMU JELEK SI DON? KAPAN? HUEHUHEUEHUE

    udah tak matiin caps nya.

    doakan agar aku juga dapat kembali bertandang disini secepatnya :’)

    keep writing donski quee ❤

    Liked by 1 person

    • Hueeee kakren wkwkwkwk sejujurnya aku blom dengerin api dan lentera loh, jadi gatau nyambung apa ngga sama lagunya /.\ jangan hanyut dooong nanti siapa yang bakal kambekin hyun kuadrat kalo authornya ilang ((LHO))

      Anyway makasih buanyaaakkk kak suda nyempetin baca dan komen yaakk!! Ditunggu partisipasiku selanjutnya kalo otakku dah balik normal lagi wakakakakaka (((sekarang lagi tidak normal karena dery))) LOVE U KAKREN❤❤❤❤❤

      Liked by 1 person

  2. DON DON DON, akhirnya comeback lagi di 2020 kyaaa 😀 (ayo kita persiapan buat bulan Juli) /adaapani.
    Eksekusi promptnya aduhai banget, walau aku gak tau event-nya dari Lauren. Endingnya apik sekali, ditambah castnya juga tampan dan rupawan meski angst menyakitkan, tapi aku masih menemukan soft nya huhuhu monangesh, keep writing Donna, semoga kedepannya kita bisa konsisten lagi, aktif lagi dan tambah berdedikasi di media untuk menulis mana pun ya, aamiin, luv❤️❤️❤️❤️❤️

    Liked by 1 person

    • Hyhyhyyy kaber! ❤❤❤

      kyaaa kambek2 di nctffi bawain cerita penuh bawang ala ala sinetron 1000 episode /gak/
      huhuhuhu kaber apa nga mau antri buat jadi pelabuhannya hendery? lumayan nanti dapet piring cantik /plak/

      Btw makasih banyakk kaber sudah mampir dimari yaaaa amiin amiinnn semoga kedepannya kita makin konsisten nulis dan ga males2an hehehe semangat skripsinya kak! i wuf u!❤❤❤❤❤❤❤

      Liked by 1 person

  3. ni maap maap ya donna aku baca ini ngapa malah marah

    “Tapi jika orang itu masih memberikan kesempatan-kesempatan berikutnya setelah beberapa kali tersakiti oleh orang yang sama, bukankah orang itu sangatlah bodoh?”

    DAT SH*T HURTS DERY YOU JERK

    aku pertama bingung ini ff mau dibawa kemane tapi begitu tengah2… wah aku sangat ga suka ini. like. please not another ‘aku terlalu jahat buat kamu’; kalian masih saling cinta oei kalo gak perpisahan kalian ga bakal ala2 sadboi sadgal begeneh. that aside, still good tho. keep writing!

    PS maaf sebenernya aku akan bisa menghayati ff ini lebih dalam kalau ga kebayang betapa donkey dery itu ><

    Liked by 1 person

    • Hai kak Liana! ❤❤

      Pertama tama aku mau pengakuan dosa dulu nih……..aslinya ga kepikiran sama sekali kalo castnya bakal dery, malah aku mikirnya kalo mellow2 gini kayaknya lebih cocok xiaojun mengingat doi cintanya pernah bertepuk sebelah tangan……tapi endingnya malah make dery jadi cast gara gara nemu itu fotonya di twitter HUHUHUHUHUHUUU BOYFIEABLE SEKALI ;____;

      wkwkwkwk aku nulisnya sambil nahan2 loh kak “jangan pikirin gimana aslinya dery pokoknya jangan, jangan deh ya…” tapi sekali kali dia dibikin jahat boleh kali ya bosen ah liat dia kelakuannya selalu bikin ketawa mulu di depan kamera wkwkwkwk

      anyway makasih buanyakkk kak liana udah sempetin baca dan komen yaaa i love you❤❤❤❤❤❤

      Liked by 1 person

  4. Gila si ini. Tapi aku jadi mikir plot twist kalo si hendery ini lebih sayang sama Len, dia takut menyakiti si len lebih jauh. Gilak pengertian banget huhu
    Gakepikiran kalo arti api dan lentera bisa begini sedihnya. Nice nice

    Like

Feedback Juseyo ^^