[Ficlet-Mix] Beautiful in White

Beautiful in White

[NCT] Kim Doyoung & [OC] Emerald Lee

School-life, Romance, Fluff

Rate : T || Length : 4 Ficlets

I just own the plot & story

Special thanks for Airlyaeri for allowing me to use her OC ^^

.

.

.

babyneukdae_61 storyline

Bagaimana pun juga, kau selalu cantik dengan pakaian putih

[1]

Kalau boleh jujur, sebenarnya aku malas untuk menghadiri acara pernikahan. Yeah, kalian tahu mengapa. Tiap resepsi pernikahan kalian akan melihat sepasang pengantin itu berciuman. Mama selalu bilang padaku untuk tidak melihat adegan itu karena aku belum cukup umur–mengingat aku masih duduk di kelas 3 SD–namun anehnya mengapa ia selalu mengajakku ke acara itu. Dasar Mama plin-plan.

Bukan hanya karena itu aku malas menghadiri resepsi pernikahan. Aku malas juga karena waktuku untuk bermalas-malasan di rumah berkurang hanya untuk berdandan. Mencocokkan jas dan lain-lainnya yang sungguh merepotkan. Anak Mama harus terlihat tampan, katanya. Ayolah, Ma! Aku sudah tampan sejak lahir!

Kali ini seperti biasa, sebelum acara dimulai, aku sudah menguap beberapa kali. Entahlah, jika dihitung dengan jari tanganku sepertinya tidak cukup.

Namun, ketika perarakan pengantin dan keluarganya masuk, aku yang biasanya tidak terlalu peduli dengan perarakan itu kali ini terfokus pada seseorang. Seorang gadis kecil–sepertinya sebaya denganku–yang tengah menaburkan serpihan kertas dari keranjang kecil yang ia pegang dengan tangan kirinya. Ia mengenakan gaun putih selutut. Sudah dapat kuduga ia adalah flower girl yang mengiringi pasangan pengantin itu.

Kedua obsidian itu terlihat indah. Senyumnya sangat manis di mataku. Ditambah lagi ia mengenakan gaun putih yang memberikan kesan anggun dan polos padanya.

“Doyoung, apa yang kau perhatikan?” suara Mama membuyarkan lamunanku. Mama langsung mengikuti arah pandangku, begitu juga dengan adikku Doyeon yang masih berusia 5 tahun. Wah, apa Mama menyadari kalau aku memperhatikan gadis itu?

“Oh, pangeran kecil Mama sudah bisa menyukai putri orang lain, hmm?”

“E-ehh? T-tidak kok, Ma,” ujarku sambil menyembunyikan wajahku yang memanas. Duh, ketahuan deh!

Namun mataku masih memerhatikan gadis itu. Dia… cantik.

[2]

“Oi, guys! Properti sudah semua, kan?” teriak Hanbin sepupuku dari depan pintu.

“Sudah, kok! Tinggal yang jadi hantunya saja. Seungcheol sudah, Wonwoo sudah, Woozi sudah, Daniel sudah. Lha, hantu yang perempuan tidak kelihatan sejak tadi! Lima belas menit lagi kita briefing, tahu!” ujarku sambil mengabsen para cosplay hantu. Aku sendiri sudah berdandan layaknya zombie. Sekarang kami harus menunggu hantu-hantu perempuannya. Masalahnya kami akan briefing lima belas menit lagi.

Tak lama kemudian, aku melihat beberapa hantu perempuan keluar dari ruang ganti. Baru Jennie dan Emma, sih. Aku bertaruh Jennie akan menjadi hantu paling jutek di antara kami semua. Belum lama waktu berselang, semua hantu perempuan telah berkumpul bersama kru rumah hantu lainnya. Kami pun melakukan briefing dan high-five sebelum kami membuka wahana rumah hantu festival sekolah.

Saat aku beranjak dari tempat dudukku, Emma memperhatikanku dari ujung rambut hingga ujung kaki.

“Kau terlihat seperti zombie sungguhan, Kim Doyoung,” ujarnya. “Mereka akan lari setelah melihatmu,” lanjutnya.

Emma mengenakan terusan berwarna putih yang ditambahi tinta merah sebagai bercak darah. Oh, lagi-lagi gaun dan terusan putih.

“Kalau hantunya seperti kau, mereka mungkin bertanya-tanya mengapa gadis secantik dirimu bisa mati mengenaskan begitu. Setelahnya mereka akan mengajakmu berfoto,” ujarku sambil tersenyum semanis mungkin.

“Terima kasih, Doyoung, kau ini bisa saja,” balasnya sambil tersenyum pula.

“Tapi, tak peduli secantik apapun hantu itu, hantu tetaplah hantu dan ia akan mengganggumu,” lanjutnya.

Aku mau kok diganggu oleh hantu sepertimu, ujarku dalam hati.

Ya, meskipun ia didandani sebagai hantu, dia tetap cantik dengan terusan putih itu.

[3]

Entah sudah berapa lama aku berdiri di depan kamar Emma tanpa keberanian untuk mengetuk pintu kamar itu. Selama satu minggu ini, gadis Lee itu marah kepadaku karena ia melihatku berjalan-jalan dengan Alodie, yang sudah jelas Emma ketahui sebagai mantan kekasihku dahulu. Ia berpikir aku hendak kembali kepadanya.

“Emma, ayo buka dulu pintunya. Aku mau bicara denganmu,” ujarku lembut sambil mengetuk pintu sekali lagi.

“Aku bilang aku tidak mau!” bentaknya.

Aku menghela nafas. Gadis yang sudah menjalin hubungan denganku selama empat setengah tahun ini tetap sama galak dan menyeramkannya ketika ia marah. Aku pun membuka pintu kamarnya, lalu menghindar secepat mungkin dari bantal yang melayang ke arahku. Kemudian aku menggamit lengannya.

“Ayo, kita ke taman tempat biasa kita bertemu. Akan kujelaskan padamu apa yang terjadi,” ujarku tegas, namun lembut.

“Aku tidak–”

Eits, aku tidak menerima penolakan, Nona Lee”

Sesampainya di taman, aku menjelaskannya kepada Emma.

“Tadi aku memang bersama dengan Alodie. Tapi, bukan berarti aku melupakan janji kencan kita bahkan berniat untuk kembali kepadanya. Aku dan Alodie pergi ke mall tadi untuk mencari hadiah ulang tahun pernikahan orangtua mereka. Jane tadi pergi bersama Mark mencari kue dan dekorasi, Jaehyun belum kembali dari kegiatan pelatihannya, jadi ia memintaku untuk menemani Alodie. Awalnya aku menolaknya, tetapi mengingat kami sudah putus lama, aku menemaninya–”

“Jadi kau lebih–” Emma baru saja hendak bicara sebelum dipotong lagi olehku.

“Aku belum selesai bicara, Nona Lee. Aku menemaninya karena ada suatu hal yang harus kulakukan,” ujarku.

“Dan kau tidak memberitahuku lebih dulu kemudian membuatku menunggu lama,” cibir Emma. “Memangnya apa yang harus kau lakukan?” lanjutnya.

Aku pun tersenyum. Aku bangkit dari tempat dudukku, kemudian berlutut di depan Emma. Sepertinya ini adalah saat yang tepat.

“Emerald Lee, menikahlah denganku,” ujarku sambil menatap kedua mata obsidiannya yang indah, sementara tanganku terulur ke arah Emma dengan memegang kotak kecil yang telah terbuka dan berisi sepasang cincin.

Emma terkejut akan perlakuanku, dan kemudian matanya meneteskan likuid bening, yang kuharapkan sebagai air mata kebahagiaan.

“Doyoung, maafkan aku,” ujarnya lirih, kemudian terdengar isakan kecil.

Seketika semangat yang kukumpulkan susah payah sejak awal pun sirna.

“Mengapa, Emma? Apakah ini terlalu cepat untukmu? Baiklah kalau begitu, aku akan–”

“Aku belum selesai bicara, Doyoung. Maafkan aku telah berburuk sangka padamu. Aku tidak pernah bermaksud untuk itu. Aku… aku adalah gadis yang egois. Maafkan aku,” ujar Emma sambil menahan isak tangisnya agar tak semakin terdengar.

Aku bangkit dari posisi berlututku, kemudian aku menarik gadis Lee itu ke dalam pelukanku. “Tidak apa, Emma. Setiap manusia pasti punya sifat egois. Begitu pula kau dan aku. Aku dapat memaklumi jika kau marah karena aku pergi bersama Alodie. Tapi kau percaya aku tak akan menduakanmu, kan?” ujarku menenangkannya. Dia masih tetap menangis.

“Ayolah Emma, kau akan jadi jelek kalau menangis, tahu. Sejak kapan kau jadi cengeng begini?”

Tangisannya malah jadi lebih parah. Duh, sepertinya aku salah berucap. Hmm, apa boleh buat?

“Kau bilang aku cengeng? Aku jadi cengeng karena–”

Aku sudah yakin cara ini akan berhasil. Dia jadi diam sekarang karena perbuatanku tadi.

“Kalau kau menangis lagi, aku tak segan-segan menciummu lagi, sayang,” ujarku sambil terkekeh polos, disusul dengan tinju yang menghantam bahuku bertubi-tubi, namun tak terasa sakit. Siapa lagi yang melakukannya selain gadis bergaun putih selutut yang berstatus sebagai kekasihku ini? Ralat, maksudnya calon istriku ini, hehe.

[4]

Hari yang kami tunggu tiba juga. Hari dimana aku dan Emma mengucapkan janji sehidup semati di depan altar dan disaksikan oleh pastur dan keluarga serta kerabat kami. Setelah semua yang telah kami jalani, aku tahu dia adalah tulang rusukku yang hilang.

Kinerja jantungku meningkat beberapa kali lipat saat berhadapan dengannya di depan altar. Dia sangat cantik dengan gaun putih yang ia kenakan.

Pada hari ini, dengan mantap aku berjanji akan setia kepada Emma seumur hidupku.

“Saya, Kim Doyoung menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Emerald Lee yang hadir di sini sejak saat ini menjadi istri saya. Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup,” ucapku mantap. Kemudian Emma mengucapkan janji nikahnya di depan semua yang ada di sini. Setelah ia mengucapkannya, aku dapat melihat air mata keluar dari mata obsidian Emma. Air mata kebahagiaan.

Aku berjanji, tak akan ada gangguan apapun yang melangkahi sang maut untuk memisahkan kami, karena hanya maut yang berwenang untuk itu.

***

Acara kami dilanjutkan dengan resepsi pernikahan. Dari 2 minggu yang lalu, aku sudah meminta sepupuku yang paling muda Lami untuk menjadi flower girl saat resepsi nanti. Aku bersyukur semua berjalan dengan lancar. Teman-temanku dan Emma pun datang dan turut berbahagia dengan kami.

“Hei Emma, kau tahu tidak?”

“Tahu apa?”

“Coba kau lihat Lami, sepupuku,” ujarku sambil menunjuk ke arah sepupuku itu.

“Iya, dia cantik sekali. Ada apa dengannya, Doyoung?”

“Dia mengingatkanku tentang pertemuan pertamaku denganmu,” jawabku sambil tersenyum penuh arti.

FIN

kyaa~ akhirnya aku dapat mengeksekusi FF ini hahahaa XD

makasih kak airly udah minjemin Emma buat ff ini hehehe

entah ini sesuai harapan atau tidak huhu..

terima kasih sudah mampir ke fic-nya Ren yang absurd ini ^^

8 thoughts on “[Ficlet-Mix] Beautiful in White

    • Hai kaklely sudah lama tidak bertemu yhaa XD daniel nyempil karena dia numpang lewat dalam kegalauanku /eh/ nahh ide kostum setan itu sebenernya datang dari kegabutan otak aku yang memberi ide lain di mana si Doyoung bakal nggembelin Emma di sini ngehe XD btw mumpung di sini sekalian Ren ngucapin Happy Eid Mubarak yakaklel XD Mohon maaf lahir batin dan maapin juga kesalahan Ren baik yg disengaja maupun tidak ^^
      Makasih sudah menyempatkan waktu buat baca ff absurd ini kak ^^

      Liked by 1 person

      • weyy iya renn mohon maaf dan lahir batin juga yaaa aku baru pulang mudik ga konek internet aju nice pulang2 ketinggalan berita buanyaaakkk, anak wanna one main cf sama rilis foto profil aja kubaru tau kemarin malam hahh apa2an

        Like

  1. Aaaaaaaarrgh Laureeeeeen dikau membuatku baper huweeeeeee kenapa malah bahas pernikahan T_T Kan jadinya pengin nikah sama Jaehyun //lalu dikeplak pake toa// Eh itu juga ada Woozi, Daniel, Wonu, dan eskop awawawawaw jadi makin baper :’v Doyoung agak gombal gembel ya di sini, untung ganteng (ganteng banget cuy di Cherry Bomb sumpah :’v)

    “Aku mau kok diganggu oleh hantu sepertimu, ujarku dalam hati.” => Ini gak berfaedah banget sumpah. Alay banget si Doyoung HAHAHAHAHWKWKWKWKWK serius aku ngakak lho baca bagian itu xD Cieeee akhirnya setelah sekian lama nge-drama, akhirnya Emma-Doyoung nikah ❤ ❤ ❤ Mana nikahnya mau lebaran…. wah wah barokah pastinya xD //lalu direbus Lauren//

    Btw, selamat hari raya Idul Fitri jika merayakan, kalau gak merayakan kudu ikutan merayakan biar berkah //lalu dibunuh// Maaf lahir batin & maaf kalau Ji suka ngerusuh di lapaknya Lauren yg cantik ❤ ❤ ❤

    Liked by 1 person

    • Haii Jiyo long time no see hahaha XD ciee yang baper ciee XD ntar Mas Jae dateng kok ke rumah Jiyo bukan cuma buat mohon maaf lahir dan batin melainkan juga mohon diberi kepercayaan untuk menjadi pendamping hidup Jiyo /EAAAA/

      5 cogan tersebut numpang lewat di tengah kegalauanku terutama kegalauan ttg Diamond Edge di JKT huaaa omakee dan kegalauan ttg kenapa Daniel amat sangat gans sekali serta ketampanan sang lider ikon yang membuatku gagal fokus sehingga akhirnya nama mereka muncul di fic ini gyahahahaaha ./pulang kamu ren pulannggg/

      kealayan dan kemampuan ngegembel seorang Kim Doyoung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, pertama dia sudah menjadi murid Simbah Taeil, atau ramuan gagal dan salah sasaran lainnya setelah Amortentia karya Haechan, atau mungkin dia mainnya sama leadernim hitz ensiti siapa lagi kalo bukan Mas Tiwaitrek :v

      nahh mumpung Ren di sini Ren mau ngucapin Happy Eid Mubarak jugaa XD Mohon maaf lahir batin dan maapin juga kesalahan Ren baik yg disengaja maupun tidak ^^
      Makasih sudah menyempatkan waktu buat baca ff absurd ini hehe ^^

      Like

  2. WAH EMMA DOYOUNG AKHIRNYA NIKAH REN WAAAAHHHH REN WAAAAAAHHH WAAAAAAAAAHHHHHHH /oke aku gila/ (((terima kasih kepada ujian kemaren)))

    Jadi… oke….. biarkan aku berpikir dengan jernih…. di sini Doyoung jadi tukang gombal, tidak apa-apa kamu jadi tukang gombal yang penting ganteng. unch. sebenernya aku langsung terjungkal sih dari gaun nikah ke kostum hantu yang terbayang di benakku adalah….. yha taulah, tidak usah dibahas. tapi di sini mereka tetep kiyowo sepanjang alur. aw aw kalian berdua jangan bikin aku galau dengan buat kalian kudu balikan huhuhuhuhuhu ;~;

    overall, lucu banget bikin gemes HAH OKE GITU AJA. keep writing ya reeeenn!!! 😀

    P.S. aku izin repost ya di blog aku huhuhu

    Liked by 1 person

    • Haii kak Airly ketemu lagi hahaha XD hmm sepertinya kak Airly butuh asupan oppa XD

      Doyoung belajar gombal dari Simbah Taeil & Mas Tiway kak /lirik doubletae/
      Nahh, ide ttg kostum hantu itu tuh muncul tiba2 banget kak dan makanya ff ini setelah kubaca ulang aku ngerasa FF ini more than just absurd.. tapi yaa Doyoung ini ngegombal ngga tau tempat emang padahal lagi ada project haunted house, tar bukannya nakutin pengunjung si Emma malah ngelamun gaje gara” digombalin Doyoung hahaha XD
      boleh kok kak di repost hehehe ^^

      Makasih kak airly udah mampir di ff absurd ini hehe..

      Like

Feedback Juseyo ^^