[FICLET] I Don’t Know Something About Something I Know
by orenjiorange
Ten, OC | Angst, Romance, Slice of Life
“How stupid of me; to think I was the only star in your sky.”
.
.
Kalian tahu kenapa laki-laki di dunia ini begitu membutuhkan pekerjaan? Harusnya kalian tahu, sih. Sebenarnya bukan ingin berlagak sok tahu atau meremehkan, tapi aku selalu mempunyai pemikiran bahwa setiap laki-laki yang bisa menghasilkan duit sendiri saat adanya pekerjaan yang sudah masuk dalam list tanggung jawabnya–aku tidak peduli bagaimana ia bekerja, halal atau tidak–pasti akan banyak perempuan yang mengejarnya, bukan? Maksudku…. yang penting, laki-laki itu cukup mempunyai uang yang bisa dijadikan acuan untuk masa depannya yang cerah.
Dan karena aku berpegang teguh pada pemikiran itu, maka biarkan aku bercerita mengenai apa hubungannya semua itu dengan kisahku.
Aku tidak mempunyai pacar, tapi aku mempunyai seseorang yang bisa dijadikan kandidat pacarku, bahkan istriku.
Dia juga tidak mempunyai pacar, tapi dia mempunyai seseorang yang bisa dijadikan kandidat pacarnya, bahkan suaminya, yaitu aku.
Ini semua terjadi karena aku selalu bersamanya sejak kecil, dan selalu menjadi bahan ejekan anak-anak komplek bahkan keluarga kami sendiri. Mereka mengatakan hal yang sama; kalau kami adalah dua insan yang sudah dipertemukan sejak lahir. Ternyata memang benar, ya, kalau omongan yang selalu diucapkan berulang-ulang akan menjadi kenyataan. Karena aku mencintainya, dan dia juga mencintaiku. Tahu tidak, kami bahkan sudah pernah mengutarakan itu bersama.
Tapi, kembali lagi pada pemikiran yang kalian baca di atas. Aku tidak mau berkencan dengannya saat aku belum mempunyai apa-apa. Jadi aku mengatakan kepadanya bahwa banyak hal yang harus kukerjakan selain berkencan, tapi aku bilang bahwa ini semua adalah untuknya, dan dia tersenyum. Manis sekali.
Dengar, ini bukan masalah gengsi, kok. Ini masalah karena aku begitu mencintainya, dan aku ingin ketika aku melamarnya, aku adalah orang yang sukses. Semua, semua yang aku kerjakan adalah untuknya, untuk masa depannya, untuk masa depan buah hatiku dengannya kelak.
Kalian seharusnya belajar dariku, aku memang benar-benar ahli perihal mencintai, apalagi mencintai perempuan secara tulus.
Serius, aku tidak menyangka bahwa aku benar-benar ahli.
Ahli sekali dalam mencintai seseorang.
Ahli sekali, benar-benar ahli, bahkan pada saat aku tersenyum! Iya, tersenyum! Termasuk tersenyum ketika dia mengenalkan seorang laki-laki sebagai pacarnya di hadapanku!
Huh, sialan!
Tapi walaupun begitu…….. akhirnya malam itu aku sadar, ada sesuatu yang aku tidak tahu tentang dirinya. Sesuatu yang selama ini aku abaikan karena begitu sibuk memikirkan kesenangan untuk dirinya, bukan dirinya sendiri. Aku terlalu fokus merencanakan apa yang aku pikir adalah yang terbaik, sampai lupa bahwa sebenarnya aku sudah mendapatkan yang terbaik. Tetapi karena kelalaianku sendiri, maka aku tidak mendapatkannya, tetapi justru malah hampir mendapatkannya.
Aku, aku memang tahu perempuan baik hati seperti dirinya tidak akan pernah lelah untuk mencintai.
Yang aku tidak tahu adalah, bahwa perempuan baik hati seperti dirinya, ternyata cukup lelah untuk menunggu.
-fin.
- Another angst fanfic! (Eca sukanya emang yang bau-bau angst) #digaplok
- Maafkan aku, Ten.
- Maaf apabila ada salah-salah kata, typo tak karuan, apalagi kalau tidak sesuai dengan ekspektasi. 🙂
- Terima kasih sudah membaca 🙂
Uhuk
Mas ten sini sama aku ae mas, kalo buat kamu mah kurela menunggu lama kok /dikeplak kaeca/
LikeLike
Iya, Lat, iya… Suka-suka kamu aja XD
Beneran ye gapapa nunggu lama? Kalo kelamaan juga gapapa nih? Wkakakak #digorokLat
LikeLike
yang sabar Ten.. sabar ya, Kak Eca emang sukanya kek gitu, menempatkan orang pada posisi menyakitkan /digorok Kak Eca/ ampun/
hehe 😀
LikeLike
Ten sabar banget, kok(?) .. Besok-besok gue bakal bikin dia lebih menderita HAHAHA /mendadakantagonis
Terima kasih, Feb! Sudah mau membaca, apalagi comment 🙂
Btw, Feb… aku ijin follow blog kamu yah XD
LikeLiked by 1 person
silahkan kak, seneng malah kalau ada yang follow, aku follback deh 😀
LikeLike
nyeseeeek. ten sini ama aku aja jhaaaa
LikeLike
ENDINGNYAㅠㅠㅠㅠㅠ
LikeLike