[NCTFFI Freelance] The Spinning Heart (Chapter 3)

IMG-20160419-WA0018

The Spinning Heart

Season 3

.

Author : Shin Rae Bin

Length : Chaptered

Genre : Romance

Main Cast :

Dooyoung NCT U

Wooji (Imaginer Cast)

Taeyong NCT U

.

Chapter 1 | Chapter 2

.

Cuplikan Season sebelumnya

Wooji semakin kebingungan dengan hatinya saat ini. Di sisi lain dia tidak bisa menghilangkan rasa cintanya untuk Taeyong. Tapi di sisi lain juga dia tidak mau mengecewakan Dooyoung yang sudah sangat tulus mencintainya. Kegundahan dan kebingungan mulai terasa ketika Taeyong dan Dooyoung sama-sama memberikan tiket perjalanan ke Thailand. Hanya saja jam keberangkatannya yang berbeda. Wooji masih kebingungan akan memilih tiket perjalanan dari Taeyong atau Dooyoung. Jika memilih tiket perjalanan bersama Taeyong, secara otomatis dia akan satu pesawat juga bersama dengan Dooyoung. Namun, jika memilih tiket perjalanan dari Dooyoung, dia harus melakukan perjalanan sendiri tanpa Dooyoung dan Taeyong. Hanya ditemani member SM Rookies yang lainnya.

Wooji POV

Aku hanya memandangi dua tiket pemberian Dooyoung dan juga Taeyong. Entah apa yang harus kulakukan sekarang. Aku sudah melakukan packing sejak Dooyoung pulang dari rumahku kemarin. Namun, kebingungan masih menimpaku. Kapan aku harus melakukan perjalanan. Hari ini kah? Atau lebih baik besok saja?

“Wooji-ah, ini aku Taeil. Dooyoung bilang kau akan ikut perjalanan besok. Benarkah?” Aku disadarkan oleh sebuah pesan yang dikirimkan oleh Taeil.

“Ne oppa. Mohon bantuannya untuk besok” kubalas pesannya.

“Jinjja? Taeyong juga bilang padaku bahwa dia juga memberikan tiket untukmu? Benarkah itu? Jadi kapan kau akan pergi? Bukankah jika kau pergi hari ini kau juga bisa satu pesawat dengan Dooyoung?” Pesanku dibalas oleh Taeil. Balasan yang membuatku sangat terkejut.

“Ah, ne oppa. Aku juga bingung. Mungkin aku masih butuh waktu untuk menentukan semuanya” balasan terkirim.

“Tidakkah berlebihan Wooji-ah? Aku kira Taeyong dan Dooyoung baru saja berangkat ke bandara sekarang. Kau sudah tidak ada waktu berpikir lagi sekarang” Taeil membuatku tersadar. Kulihat jam dan langsung melihat jam yang tertera di tiket pesawat pemberian Taeyong.

“omo!” aku terperanjat. Tanpa membalas pesan Taeil, aku langsung berlari membawa tasku. Kupercepat berlari dan langsung mencari taksi menuju bandara.

Author POV

Ketika sudah mendapatkan taksi, Dooyoung mengirimkan sebuah pesan kepada Wooji.

“Wooji-ah, aku sedang dalam perjalanan menuju bandara. Jaga diri baik-baik. Aku sudah menghubungi Taeil hyung agar selalu menjagamu selama aku berada di Thailand. Saranghae Wooji-ah” Wooji memejamkan mata ketika melihat pesan yang dikirimkan Dooyoung.

“Mianhae Dooyoung-ah. Semoga kau bisa mengerti dengan keadaan ini” tiket yang diberikan Taeyong langsung digenggam dengan sangat erat. Taeyong masih menjadi pilihan Wooji saat ini.

Sudah sampai di Incheon. Wooji berlari mencari keberadaan Taeyong sekarang.

“Oh! Wooji? Kau ada disini?” salah satu member NCT U, Ten menyapa Wooji yang sedang kebingungan.

“Noona, kau akan mengantarkan Dooyoung hyung?” Jaehyun memberikan pertanyaan yang membuat hati Wooji semakin berdegup dengan kencang.

“Kajja noona, kita bertemu dengan Dooyoung hyung” tanganku ditarik dengan sangat lembut Jaehyun. Koperku masih belum dikeluarkan dari taksi. Kini, aku sangat kebingungan.

“Ah, Jaehyun, Ten aku ada urusan dulu sebentar ne” Wooji langsung berlari ke arah taksi yang sudah mengantarkannya dengan cepat ke bandara.

“Mianhae, bolehkah aku menitipkan dahulu koperku disini? Aku ada sedikit urusan dan akan mencari temanku terlebih dahulu. Tak apa jalankan saja argonya sampai aku datang kembali” setelah mendapatkan persetujuan bersama dengan supir taksi, Wooji langsung berjalan kembali ke arah Ten dan Mark yang sudah menunggunya.

Dari kejauhan Dooyoung tengah sibuk dengan gadgetnya. Berbeda dengan Taeyong yang sedang melirik kanan kiri seperti mencari keberadaan seseorang. Taeyong yang menyadari kedatangan Wooji langsung menghampirinya tanpa memikirkan keberadaan Dooyoung disana. Perhatian Dooyoung langsung tertuju kepada Taeyong yang tiba-tiba berlari. Perlahan Dooyoung langsung berdiri karena menyadari yang dihampiri Taeyong adalah Wooji. Dooyoung hanya diam terpaku melihat Taeyong yang kini sudah mulai menemui Wooji.

“Ah ternyata kau datang juga Wooji” senyuman Wooji mulai mengembang walaupun sedikit terpaksa. Wooji menyadari di kejauhan sana juga ada Dooyoung.

“Ten, Jaehyun, bisa membiarkanku berdua dengan Wooji saja?” Ten dan Jaehyun berlalu menyetujui perkataan Taeyong.

“Wooji-ah, kau tidak bawa apa-apa?”

“Taeyong-ah, aku meninggalkan koperku di taksi”

“jinjja? Biar aku bawakan saja”

“Anni gwenchana, biar aku yang bawa sendiri saja. Mungkin aku masih butuh waktu untuk menjelaskan kepada Dooyoung.”

“Wooji-ah. Dooyoung akan menerima semuanya. Dia mungkin akan berterima kasih kepadaku karena memberikan tiket ini untukmu”

“Bukan begitu Taeyong, tapi …” perkataan Wooji terpotong dengan teriakan yang sangat kencang.

“Ah! Taeyong! Lee Taeyong akhirnya aku menemukanmu” Mata Taeyong membulat sempurna dan dan Wooji langsung menengok ke arah suara itu berasal. Seulgi. Lagi-lagi yeoja itu datang menghampiri Taeyong.

Seulgi menyingkirkan Wooji dari hadapan Taeyong dan langsung berbincang dengan Taeyong. Kepala Wooji menunduk dengan sempurna dan sesekali memejamkan mata. Wooji langsung meninggalkan Taeyong dan Seulgi tetapi tangannya berhasil ditahan oleh Taeyong.

“kya! Apa-apaan ini Taeyong? Biarkan saja dia pergi” ketika Seulgi dimakan api cemburu, Dooyoung langsung datang menghampiri mereka.

“Kajja!” Dooyoung melepaskan tangan Taeyong yang menggenggam Wooji. Kini Wooji sudah bersama dengan Dooyoung dan menjauhi Taeyong juga Seulgi.

“Gwenchana?” Wooji hanya menganggukkan kepalanya saja.

“Jika ada yang ingin kau katakana, katakanlah. Aku tidak akan marah padamu. Aku mengerti semuanya Wooji”

“Mianhae Dooyoung-ah” tangisan Wooji langsung tertumpah dan genggaman tangan Wooji semakin dipererat seiring tangisannya yang mulai tercurah.

“Waeyo? Gwenchana Wooji-ah” refleks, Wooji langsung memeluk Dooyoung dengan sangat erat.

“Mianhae Dooyoung-ah” tangisan Wooji perlahan memudar ketika Dooyoung membalas pelukannya dan mulai mengelus rambutnya dengan sangat lembut.

“Dooyoung-ah kajja, kita sudah harus siap-siap berangkat sekarang” Jhonny mengajak Dooyoung untuk segera bersiap-siap memeriksakan tiketnya dan menaiki pesawat.

“ne hyung, aku akan menyusul nanti”

“oh? Wooji-ah gwenchana? Kenapa kamu membuat yeojachingumu menangis?” perkataan Jhonny membuat Taeyong juga menghampiri Wooji.

“Gwencahana oppa, aku hanya sedih saja akan ditinggalkan Dooyoung sekarang” perkataan Wooji membuat Taeyong mengernyitkan dahinya. Wooji memutuskan untuk tidak mengambil perjalanan hari ini.

“Wooji-ah bukankah…”

“Kajja Taeyong-ah, biarkan saja yeoja itu dengan Dooyoung” Dooyoung hanya tersenyum dan mulai bertanya sesuatu.

“hyung? Apakah mungkin kau pergi bersamanya?” Taeyong mulai kebingungan

“oh ne, aku juga akan pergi ke Thailand” mendengar pengakuan Seulgi, Wooji semakin marah dan semakin menyesal dengan keputusannya.

Wooji POV

“oh ne, aku juga akan pergi ke Thailand” bagai disambar petir, aku merasa sangat dikhianati oleh Taeyong. Ternyata dia masih saja berhubungan dengan Seulgi. Tanpa berpikir panjang, aku langsung memutuskan untuk mengambil perjalanan dengan menggunakan tiket pemberian Dooyoung.

“Hah? Ikut ke Thailand?”

“ne, wae Taeyong-ah? Aku berhasil memberikan kejutan untukmu kan?” mendengar perkataan itu aku mengeratkan genggamanku ke tangan Dooyoung. Kuharap keputusanku semuanya benar. Walaupun akhirnya aku mengetahui bahwa Seulgi bukan diundang secara pribadi oleh Taeyong.

“Kajja!” kulihat Seulgi langsung menarik tangan Taeyong dan langsung mengikuti Jaehyun, Ten, dan Jhonny yang sudah terlebih dahulu mempersiapkan keberangkatannya.

“Wooji-ah, aku berangkat dulu ne” aku hanya menganggukkan kepala.

“Tidak ada sesuatu terjadi kan?”

“Ani Dooyoung-ah, mianhae. Ketika aku datang kesini seharusnya aku langsung menemuimu bukan menemui Taeyong. Niatku datang kesini hanya untuk menemuimu dan menemanimu sampai kau berangkat ke Thailand”

“Jinjja?” terpaksa aku melontarkan kebohongan. Anggaplah ini sebuah balasan karena dia tadi telah menenangkan hatiku karena Taeyong dan Seulgi.

“ne, waeyo?” Dooyung mengembangkan senyumannya dan langsung memelukku.

“jaga diri baik-baik, kabari aku besok ne” anggukan setuju mengantarkan Dooyoung langsung mempersiapkan keberangkatannya ke Thailand. Tangan Dooyoung melambai kepadaku. Kubalas lambaian tangannya dan memberikannya senyuman juga. Segera aku kembali ke tempat taksiku tadi berhenti. Sepertinya harga taksiku akan semakin membengkak.

“Ah! Bagaimana ini?” aku langsung berlari menghampiri taksi yang mengantarkanku tadi.

Keesokan harinya

Taeil POV

Aku sedang menunggu kedatangan Wooji di bandara. Keputusan yang membuatku tercengang ketika dia lebih memilih tiket perjalanan dari Dooyoung daripada Taeyong.

“Ah, kau sudah datang?”

“Ne oppa” kumainkan Hpku dan mengabari Dooyoung sekarang.

“ehm Wooji-ah”

“ne oppa?”

“kenapa kau lebih memilih pergi hari ini? Apakah terjadi sesuatu?”

“Ah, ani oppa aku hanya lebih memilih Dooyoung saja tidak ada yang lain”

“Jinjja? Aku yakin karena Seulgi kan?”

“Ne? Taeil oppa, katakanlah padaku, apakah kau mengetahui semuanya?”

“Dooyoung dan Taeyong terkadang mengatakannya padaku”

“Jinjja?” keterkejutan Wooji sudah tertebak olehku.

“ne, dan sebenarnya ada satu hal yang ingin kukatakan padamu”

“ne oppa katakanlah”

“bukankah kau sangat mencintai Taeyong? Kau yakin dengan keputusanmu sekarang dengan menjadi pacar Dooyoung?”

“Molla, aku juga bingung dengan hatiku sekarang oppa”

“ne? kya! Kau…” hampir aku tersulut emosi karena Wooji secara tidak langsung telah mempermainkan hati kedua member satu grupku, Dooyoung dan Taeyong.

“Aku memang mencintai Taeyong, tapi ada satu hal yang membuatku berpaling hingga akhirnya memilih Dooyoung”

“Seulgi? Skandal? Wooji itu hanya settingan saja” aku berusaha mengungkapkan hal yang kuketahui ketika dulu Taeyong dengan sangat terpaksa menyetujui skandal untuk membuat sensasi sebelum NCT Debut.

“ne?”

“Sebenarnya Taeyong sangat mencintaimu dan ingin segera mengakhiri skandalnya sekarang. Untuk perasaan Seulgi aku tidak terlalu tahu banyak. Yang jelas, Taeyong sangat mencintaimu.” Mendengar perkataanku Wooji hanya diam saja.

“begitupun dengan Dooyoung. Menurut penilaianku Dooyoung lebih dahulu mencintaimu daripada Taeyong. Dooyoung sering membicarakanmu padaku jauh sebelum kau berpacaran dengan Taeyong” kedua tangan Wooji langsung menutupi wajahnya yang sudah sangat kebingungan dengan cinta kedua namja yang sama-sama mencintainya.

“Aku yakin kau bisa hatimu akhirnya bisa memilih siapa yang lebih mencintaimu. Satu saja pesanku. Jangan sampai kau menyakiti keduanya. Aku percaya padamu Wooji-ah”

“Gomawo oppa”

Author POV

Taeil, Wooji bersama dengan member SM Rookies lainnya sudah menaiki pesawat sekarang. Seperti yang dijanjikan Dooyoung, Wooji duduk bersamaan dengan Taeil. Pesawat sudah mulai mengudara. Terlihat langit biru disertai dengan awan-awan putih yang berjauhan. Member yang lain berbincang. Taeil sibuk dengan gadgetnya sekarang. Wooji menerawang jauh sambil memperhatikan luasnya langit yang biru.

“Taeyong terpaksa melakukan semua skandal itu hanya untuk sensasi saja? Sebenarnya Taeyong masih mencintaiku? Tapi kenapa dia seakan menyembunyikan semuanya dan tidak terbuka padaku? Dan Dooyoung sudah mencintaiku sejak lama? Ah! Bagaimana ini?” Lamunanku semakin menjauh hingga akhirnya aku terpejam dan tertidur bersama dengan lamunan pergelutan antara cinta Taeyong dan Dooyoung.

Beberapa jam kemudian

Wooji dibangunkan oleh Taeil, “Mian mengganggumu, sebentar lagi kita sampai di Thailand”

“Ah jinjja? Ne oppa” jantung Wooji berdegup dengan sangat kencang. Sekarang dia akan menginjak Thailand, Negara yang sangat ingin dia kunjungi. Wooji sangat bersemangat ketika pesawat sudah kembali sampai ke tanah. Masih bersama dengan Taeil, Wooji menuruni pesawat dan langsung menuju ke pintu keluar.

“Wooji-ah” dari kejauhan sudah terlihat Dooyoung melambaikan tangannya ke arahku. Wooji langsung menhampiri Dooyoung dan merasa sedikit khawatir dengan keadaan airport di Thailand yang ternyata telah dipenuhi oleh fans dari NCT U.

“Dooyoung-ah bagaimana ini?”

“Waeyo?”

“Banyak sekali fansmu disini, lebih baik kamu berjalan terpisah saja denganku. Aku tidak mau menerima kemarahan dari fansmu. Ah! Aku tidak sanggup fansmu marah karena aku terus saja mengikutimu”

“Wooji-ah, semua fansku sudah mengetahui bahwa kau milikku, kenapa harus khawatir?”

“Tapi…” Perkataan Wooji terhenti ketika Dooyoung memeluknya sangat erat di airport yang dipenuhi berbagai sorot lampu kamera fans. Mata Wooji langsung terbelalak melihat keberanian Dooyoung memeluknya di depan umum.

“Dooyoung-ah jangan seperti ini jebal” Wooji merasa gelisah karena banyak sekali fans yang memperhatikannya bersama dengan Dooyoung walaupun di samping mereka masih ada member yang lainnya.

“Gwenchana, aku hanya ingin membuktikan padamu bahwa aku tulus mencintaimu juga memberitahu fansku bahwa aku sudah menjadi milikmu” Jantung Wooji langsung merasa tenang tapi juga sedikit berdegup. Tak bisa dipungkiri hati Wooji sangat senang ketika mendengarkan Dooyoung mengatakan hal tersebut. Terlebih sikapnya yang sangat melindungi dan menjaga Wooji walaupun beribu fans sedang memperhatikannya saat ini.

“aku sudah mengatakannya padamu, aku lebih baik kehilangan semua fansku daripada kehilanganku Wooji, tapi aku sangat mempercayai fansku mereka pasti akan sangat mendukung semua keputusanku. Saranghae Wooji-ah” ada perasaan senang ketika Dooyoung mengatakan hal tersebut. Perlahan tapi pasti sudah mulai tumbuh benih cinta di hati Wooji walaupun belum sebesar cintanya pada Taeyong.

Taeyong POV

Aku bersama dengan Jhonny, Ten, dan Jaehyun sedang menunggu kedatangan member lain yang mungkin sebentar lagi akan datang ke hotel. Ketika baru saja akan memejamkan mata, terdengar suara ketukan pintu yang kemudian disertai dengan terbukanya pintu. Wajah awal yang kulihat adalah Donghyuk dan Jaemin salah satu member kami yang sangat lucu. Kami langsung menyerbu dan memeluk mereka untuk penyambutan. Tak lupa aku juga menyapa Wooji yang ternyata mengikuti perjalanan bersama memberku yang lain.

“Ah kau datang?”

“ne” hanya itu yang kudengar. Tapi tak apa itu bisa mengobati rasa rinduku padanya.

Selesai kangen-kangenan bersama dengan member yang lain, aku langsung mengajak memberku latihan untuk konser besok.

Wooji terlihat terus saja bersama dengan Taeyong. Tangannya terus digenggam dengan erat oleh Dooyoung. Andaikan namja itu aku bukan Dooyoung. “Tuhan, berikanlah kembali hati Wooji untukku” doaku dengan tulus kucurahkan semoga bisa terkabul segera.

Latihan dimulai. Aku bersama dengan member yang lain langsung menggerakkan badan kami sesuai dengan latihan yang biasa kami lakukan sebelumnya. Namun, di tengah-tengah latihan kami aku merasakan sakit yang teramat dalam.

“Aaarrgghh!” Aku berteriak kesakitan. Sangat sakit. Kakiku terinjak Hansol hingga akhirnya terjatuh dan membuatnya keseleo.

“Ah mianhae Taeyong-ah” aku bisa melihat dengan sangat nyata raut kekhawatiran Hansol

“Gwenchana hyung” Taeil dan Yuta membantuku berdiri. Aku berusaha menahan rasa sakit sampai managerku datang dan membawaku ke rumah sakit karena tadi Ten sudah menghubungi manager tentang keadaanku.

Wooji POV

Aku terkejut mendengarkan suara kesakitan Taeyong. Kuurungkan diri untuk menghampiri Taeyong. Kupikir aku harus menahannya untuk menghargai keadaan Dooyoung disana. Syukurlah Ten sudah menghubungi manager dan kini Taeil juga Yuta sedang membantu Taeyong untuk berdiri dan beristirahat di belakang. Tepat di sebelahku. Taeyong yang masih kesakitan duduk di sampingku.

Dengan gugup dan canggung aku mulai memberanikan diri bertanya padanya, “Taeyong-ah gwenchana?”

Taeyong tersenyum, “Gwenchana, aku merasa membaik ketika kau akhirnya menyapaku dan bahkan menanyakan keadaanku sekarang” aku hanya tersenyum,

“jangan berusaha terlalu keras besok kau akan melaksanakan konser jangan sampai mengecewakan fansmu”

“aku tidak akan mengulangi hal yang sama Wooji-ah”

“ne?” aku kebingungan dengan jawaban Taeyong.

“Dulu, aku sudah mengecewakanmu karena suatu hal, sekarang aku berjanji kepada diriku untuk tidak akan pernah mengecewakan siapapun. Dan aku sangat berharap juga tidak akan pernah kembali mengecewakanmu Wooji” tatapan Taeyong membuat hatiku kembali gundah dan bingung.

“Ah! Kenapa aku harus selalu berada di situasi yang sangat sulit seperti ini?” ketika hatiku bertanya pada diriku sendiri, di saat yang bersamaan manager membawa Taeyong ke rumah sakit. Aku hanya melihat Taeyong yang sedang menahan sakitnya hingga kini dia menjauh dan menghilang dari pandanganku.

“Ah cape sekali” aku terkejut ternyata Dooyoung sudah berada di sampingku.

“Ah minum ini” entah mengapa aku mempersiapkan minuman ini hanya untuk Dooyoung. Semoga keputusanku benar. Aku akan berusaha mencintai dan memberikan semua rasa sayangku untuk Dooyoung. Walaupun akan sangat sulit karena adanya Taeyong.

Dooyoung POV

Ketika Taeyong sudah menghilang dari studio latihan, aku langsung duduk di samping Wooji. Aku sangat yakin dia mengkhawatirkan keadaan Taeyong saat ini. Namun, aku sedikit terhibur dengan sedikit perhatian yang diberikannya padaku saat ini. Dia memberikan minuman kepadaku. Hal yang sangat jarang diberikan untukku. Walaupun sedikit, aku merasakan Wooji mencoba untuk memberikan cinta dan sayangnya untukku.

“hyung kajja, kita ke rumah sakit. Manager menyuruh kita untuk kesana” Wooji menatapku seperti mengisyaratkan sesuatu.

“ne ne, aku akan menyusul” setelah mengajakku Jaemin langsung berlari menghampiri member lain yang sudah terlebih dahulu meninggalkan studio latihan.

“kau mau ikut?” kukuatkan hati dan mengajak Wooji ke rumah sakit mengunjungi Taeyong disana.

“Anni Dooyoung-ah, aku diam saja di hotel”

“Jinjja?” Wooji hanya mengangguk. Namun, aku tidak tega meninggalkannya sendirian di hotel. Semua member kini sedang mengunjungi Taeyong di rumah sakit.

“ikut saja Wooji, gwenchana, aku tidak tega meninggalkanmu sendirian di hotel”

“Tapi…”

“aku percaya padamu, aku yakin kau akan selalu bersamaku” aku merasakan tatapan cinta dari Wooji yang perlahan langsung menggenggam tanganku.

“gomawo Dooyoung-ah”

“ne” kuelus rambutnya dan langsung mengajaknya ke rumah sakit.

Author POV

Wooji diajak oleh Dooyoung untuk mengunjungi Taeyong di rumah sakit bersama dengan member yang lainnya. Awalnya Wooji menolak walaupun di lubuk hati terdalam dia sangat ingin mengunjungi dan mencari tahu keadaan Taeyong. Namun, ketidaktegaan Dooyoung untuk meninggalkan Wooji di hotel membuat hati Wooji semakin bergetar. Wooji semakin merasakan perasaan yang sangat berbeda ketika Dooyoung sangat mempercayai dan melindunginya. Ketenangan dan kenyamanan sangat dirasakan ketika Dooyoung berada di samping Wooji.

Tangan Dooyoung tak henti menggenggam tangan Wooji ketika mereka berada di rumah sakit. Para member bergantian masuk ke ruangan Taeyong. Hanya butuh istirahat semalam Taeyong sudah bisa melakukan kembali aktivitasnya. Namun, dokter dan manager tidak memperbolehkan Taeyong kembali pulang ke hotel dan hanya beristirahat saja di rumah sakit.

“Wooji kau mau masuk?”

“aku menunggu disini saja” Wooji menunggu di luar rawat Taeyong. Kegusaran mula terasa sampai akhirnya dia mulai menengok keadaan Taeyong di kaca yang berada di pintu. Senyuman sudah merekah di bibir Taeyong membuat Wooji pun sedikit lega dan tidak terlalu khawatir dengan keadaan Taeyong. Ketika sedang berbincang dengan member yang lain, tak disengaja Taeyong memalingkan wajahnya ke arah pintu dan membuat matanya memergokiku sedang memperhatikannya. Akupun hanya terdiam dan hanya langsung memberikan senyuman setelah itu berlalu dan kembali duduk bersama member lain yang sudah bergiliran masuk melihat Taeyong.

Di sisi lain, Dooyoung yang sedang berada di dalam ruangan hanya memperhatikan Taeyong dan Wooji tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Dia berusaha menahan tangisnya yang sudah hampir mencair. Untung saja Taeil menguatkan Dooyoung, “Percayalah pada Wooji, mungkin dia masih perlu waktu yang banyak. Tapi ingatlah semua pengorbanan Wooji yang sudah sedikit demi sedikit mulai mencintaimu” bisikkan Taeil membuat mereka terlibat perbincangan rahasia. Taeil memang mengetahui semua kondisi yang terjadi antara Dooyoung, Taeyong, dan juga Wooji.

“Entahlah hyung, aku sebenarnya sangat bahagia ketika dia sudah mulai berusaha mencintaiku. Namun, sampai kapan aku harus menunggunya hyung? Apakah mungkin aku harus menyerah saja dan memberikan Wooji pada Taeyong hyung?”

“tenanglah Dooyoung, aku akan mendukung semua keputusanmu. Namun, saat ini hatimu sedang tidak karuan. Tenangkanlah hatimu. Semuanya akan jauh lebih baik. Yakinlah”

“gomawo hyung” Dooyoung langsung meninggalkan ruangan rawat Taeyong tanpa mengatakan sepatah kata. Pintu terbuka dan Dooyoung langsung duduk di samping Wooji sambil menyandarkan badannya di kursi perak yang dingin mendongakkan kepalanya dan langsung memejamkan mata.

“Dooyoung-ah gwenchana?” terdengar raut kekhawatiran dari Wooji

Mata Dooyoung masih terpenjam tetapi kini sambil menggenggam tangan Wooji dengan erat. Mata Wooji masih sangat intens menatap Dooyoung.

“Dooyoung-ah Gwenchana?” kembali Wooji mengatakan hal tersebut pada Dooyoung. Kini bukan genggaman tangan, Dooyoung langsung memeluk Wooji erat.

“Gwenchana, aku hanya kelalahan saja Wooji tidak usah khawatir” perasaan Wooji kini gundah karena Dooyoung. Pertama kali terjadi Wooji sangat mengkhawatirkan Dooyoung. Sepertinya rasa sayang mulai merasuk ke dalam hati Wooji untuk Dooyoung.

“Semoga kau bisa bahagia ketika aku merelakanmu kembali kepada Taeyong” pelukan Dooyoung semakin dipererat dan langsung memejamkan matanya menidurkan kepalanya di bahu Wooji ketika mereka berpelukan.

To Be Continued

2 thoughts on “[NCTFFI Freelance] The Spinning Heart (Chapter 3)

  1. Sedih banget… kalau aku kok lebih suka kalau wooji akhirnya sama doyoung ya… walaupun kasian juga si taeyong
    Suka sama ceritanya.. ditunggu kelanjutan hubungan doyoung-wooji-taeyong nya ya kak… hwaiting!!!

    Like

Feedback Juseyo ^^