[NCTFFI Freelance] Lucky Girl! (Chapter 2)

Chapter 2

Author             : Yurisa

Main Cast        : Winwin (NCT) – Mina (Twice) – Rosé (Blackpink)

Other Cast       : Renjun (NCT) – Yuta (NCT)

Genre              : Romance, friendship, slice of life & family

Rated              : PG-17

Disclaimer       : No comment. Hehe… ^o^

***

Rosé dan Renjun saling bertatapan seperti adegan dalam sebuah drama. Jika dalam drama, adegan ini akan terlihat romantic dan manis, tapi dalam kenyataan, adegan ini terkesan horror bagi Renjun. Bagaimana tidak?

Saat Renjun pulang ke apartemennya, ia malah disuguhi pemandangan seorang gadis aneh berambut caramel dan berpakaian serba jeans sedang tertidur di atas sofa dengan wajah yang kusut berantakan.

Tentu saja berantakan, karena Rosé memang belum mandi dari kemarin malam. Saat sampai di apartemen Winwin, Rosé langsung menjantuhkan dirinya di atas sofa dan tertidur beberapa menit kemudian. Sedangkan Winwin masih tertidur di kamarnya karena begadang mengerjakan tugas semalaman.

Jam baru menunjukan pukul 6 pagi. Tadinya, Renjun ingin bolos saja seharian di apartemen karena kemarin di rumah Mark ia lebih banyak bermain play station dari pada tidur. Tapi, begitu melihat seorang Rosé, rasanya lebih baik pulang lagi saja ke rumah Mark hyung.

***

“Aku pikir hyung terlalu baik untuk disebut manusia. Kenapa hyung mau memungutnya?!
Omo! Dia sangat menakutkan, hyung… Winwin hyung, tolong aku…”

Winwin tersenyum kecil mendengar Renjun yang terus merajuk padanya. Bagaimana tidak? Rosé tersenyum lebar dengan mata yang berkedip-kedip genit pada Renjun membuat Renjun geli sendiri.

“Memungut? Kau pikir dia itu anak anjing, Renjun-ah?” kata Winwin sambil memberikan sepiring spaghetti di depan Renjun.

“Eyy~ tentu saja hyung-mu mau memungutku. Noona bahkan lebih imut dari pada anak anjing, bukan? Woof~ woof~ !”

Renjun kembali bergidik ngeri saat Rosé mulai ber-aegyo seperti anak anjing. Benar-benar gadis yang aneh!

“Wahh…, pasta!” kata Rosé dengan senang. Dilahapnya spaghetti itu dengan lahap tanpa mempedulikan Renjun dan Winwin yang menatapnya dengan heran.

“Sampai kapan kau tinggal di sini? Apa kau tidak punya rumah?” tanya Renjun. Rosé lalu menatap Renjun dengan heran. Raut wajahnya berubah serius.

“Sampai kapan? Tentu saja sampai aku melahirkan anak hyung-mu…” balas Rosé dengan cepat.

Uhuk!

Renjun langsung tersedak ketika mendengar jawaban dari Rosé. Winwin lalu memberi segelas air untuk diminum Renjun.

“Hyung, kau menghamilinya?!” tanya Renjun dengan histeris. Winwin menatap Renjun dengan raut wajah yang bingung.

“Aniyo. Kenapa aku menghamilinya? Kami bahkan baru kenal kemarin…” jawab Winwin dengan polos. Renjun lalu menatap Rosé dengan tatapan yang tajam.

Sedangkan Rosé yang sedang ditatap, membalas Renjun dengan sebuah wink dan evil smirk menawan yang membuat Renjun muak.

“Kalau begitu usir saja dia, hyung! Atau laporkan ke polisi. Dia sangat mencurigakan!”

“Andwae…! Aku ‘kan tidak punya rumah. Kenapa kau tega mengusirku, eoh?! Wajahmu memang imut, tapi ternyata kau sangat jahat! Si imut yang jahat!” balas Rosé tidak terima.

“Sudah, sudah. Rosé-ya, kau sudah janji untuk bercerita tentang dirimu ‘kan? Lebih baik kau ceritakan saja sekarang, sebelum Renjun melaporkanmu ke polisi.” Kat a Winwin mencoba melerai Renjun dan Rosé yang sedang bertengkar.

Rosé mengerucutkan bibirnya sebal. Sedangkan Renjun meleletkan lidahnya mencoba untuk meledek Rosé .

“Eyy~ Renjun-ah hentikan… Rose-ya darimana asalmu? Dimana orang tuamu? Dan kenapa kau tinggal sendirian di Seoul?”

“Aku dari Australia. Dan orang tuaku? mereka tentu saja di Australia. Awalnya aku tinggal dengan kakak perempuanku di Jeju. Tapi karena dia sudah menikah, lalu tinggal dengan keluarga suaminya, aku memilih pindah saja ke Seoul. Sendirian…” kata Rosé dengan cepat. Winwin menganggukan kepalanya tanda mengerti.

“Bukannya lebih baik tinggal dengan saudara? Kalau kau hidup sendirian dan menyusahkan orang lain seperti Winwin hyung saat ini, bukannya itu malah merepotkan?” Winwin langsung memberikan death glare pada Renjun, membuat Renjun menundukan kepalanya merasa bersalah. Mungkin saja ‘kan Rosé tidak nyaman tinggal dengan orang lain?

“Kau benar. Tapi aku merasa takut kalau tinggal dengan mereka…” jawab Rosé sambil menopang dagu dengan tangannya. Ditatapnya Winwin dan Renjun dengan tatapan yang sendu.

“Kau takut kenapa?” tanya Winwin dengan suara yang pelan dan khawatir.

“Aku takut menjadi wanita perebut suami orang… “ jawab Rosé sambil menyampirkan rambut karamelnya ke belakang telinga. Dipasangnya senyum termanis yang ia miliki membuat Winwin dan Renjun merasa muak.

“Winwin hyung, boleh aku memuntahkan makananku? Tiba-tiba perutku terasa mual…”

“Untuk hari ini saja, aku mengizinkanmu, oke?” jawab Winwin sambil berlalu ke arah wastafel.

“Waeyo?! Aku bersungguh-sungguh, tahu! Aku benar ‘kan? Apalagi dia suami eonni-ku. Tidak etis bukan, jika aku merebutnya?”

Tidak peduli. Winwin dan Renjun benar-benar tidak peduli Rosé mau ngomong apa. Yang terpenting sekarang, mereka harus segera pulih, karena jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi yang artinya mereka harus bersegera agar tidak telat untuk berangkat ke kampus dan ke sekolah.

***

Renjun dan Winwin benar-benar mengusirnya! Yaa… tidak benar-benar mengusir sih. Winwin hanya menyuruh Rosé untuk berjalan-jalan keluar sampai Renjun atau Winwin pulang. Karena bagaimana pun juga, Rosé hanyalah orang asing. Dan kunci apartemen hanya ada dua.

Lagipula, orang-orang yang mengejarnya juga sudah berhenti. Mereka pasti berhenti mengejarnya karena tahu kalau Rosé sudah punya pacar. Heol! Dan Rosé juga benar-benar heran pada mereka. Dari mulai siswi sma yang iljin sampai wanita-wanita dari klub malam semua mengejar Rosé.

” Heol…! Apa aku sebegitu terkenalnya, sampai mereka mengejarku?” tanya Rosé pada dirinya sendiri. Sekarang ia hanya duduk sendirian di taman sambil mengamati keadaan.Ketika melihat sekumpulan wanita di lapangan samping taman, Rosé tersenyum. Bohlam ide tiba-tiba muncul dari kepalanya, “Pengangguran? Selamat tinggal~”

***

Winwin tidak pernah tahu kalu hidupnya akan seindah ini. Bukan. Bukan hanya indah tapi juga beruntung. Beruntung karena Myoui Mina –Gadis yang Winwin suka, mengajaknya makan di kedai takoyaki setelah pulang dari kampus.

“Aku baru kenal dengan pemiliknya. Dia sama sepertiku, orang jepang. Namanya, Mmm… Naka.. Nakamoto… , Mmm…?”

“Nakamoto Yuta-san!” jawab Winwin dengan cepat. Mina tersenyum.

“Ne, kau benar~” katanya dengan suara tawa yang imut. Winwin ikut tersenyum. Jantungnya berdegup sangat kencang hanya dengan melihat Mina. Mina sangat cantik…

“Dua porsi takoyaki untuk pasangan yang imut ini!” kata Yuta sambil menghidangkan takoyaki di meja Winwin dan Mina. Mereka tersenyum.

“Terima kasih, Nakamoto-san.” Kata Mina. Yuta menggelengkan kepalanya perlahan.

“No, no, no. Panggil aku Yuta saja. Walau kita baru kenal sehari, aku sudah tahu banyak tentangmu, nona…” Mendengar perkataan Yuta, Mina mengerutkan keningnya heran.

“Bagaimana bisa?” tanya Mina penasaran. Yuta mengalihkan pandangannya ke arah Winwin, membuat Mina ikut mengalihkan pandangannya juga.

“Kau tahu? Seseorang sering bercerita tentangmu padaku. Dia cerewet sekali. Kalau kau gadis yang peka, aku rasa kau sudah tahu jika dia menyukaimu. Bukan begitu, Dong Sicheng?”

Winwin semakin dalam menundukkan kepalanya. Ia sama sekali tidak berani menatap wajah Mina. Wajahnya memerah sampai ke telinga, membuat Yuta tertawa terbahak-bahak. Yuta lalu kembali ke dapur untuk memasak takoyaki, meninggalkan Winwin yang masih merasa malu.

“Wah… Mashita~ Winwin-ah, ini benar-benar enak. Aku harus lebih sering mengajak-mu makan di sini. Ini benar-benar enak!” Kata Mina dengan senang. Winwin mengangkat kepalanya untuk menatap Mina. Winwin tahu, Mina sedang berusaha mencairkan suasana.

“Iya. Takoyaki buatan Yuta hyung adalah yang terbaik. Lain kali kita coba camilan yang lain, oke?” jawab Winwin sambil tersenyum. Winwin berusaha setengah mati untuk menstabilkan suaranya. Ia masih sangat gugup.

“Winwin-ah, kau harus tahu. Aku ini seorang gadis yang peka.” Kata Mina sambil tersenyum. Winwin terkesiap. Wajahnya kembali memerah, “Ja-jadi?” tanya Winwin dengan gugup.

“Aku tahu kau suka padaku. Dan aku? Aku juga sangat suka padamu~”

Entah apa yang dilakukan dewi fortuna pada Winwin semalam. Tidak pernah sekali pun Winwin menyangka jika gadis jepang ini akan membalas perasaanya. Sesuatu yang aneh tiba-tiba berkecamuk di hati Winwin. Jantungnya berdegup sangat kencang. Suaranya terbata-bata,

“Ta-tapi aku… A-aku…”

“Tapi aku lebih nyaman begini saja, bukan?” potong Mina dengan cepat. Winwin terdiam.

“Perasaan ketika kita saling menyukai dan ketika menjadi sepasang kekasih itu akan berbeda. Dan kita lebih nyaman jika begini saja, bukan?” kata Mina sambil tersenyum. Winwin ikut tersenyum. Entah kenapa, Mina bahkan bisa tahu isi hatinya,

“Ya. Kita juga masih muda. Baru bisa minum soju tahun kemarin. Pendidikan dan juga karier lebih penting, bukan?”

Mendengar ucapan Winwin, Mina hanya mengangguk. Kembali dimakannya takoyaki yang sudah mulai mendingin itu.

“Lain kali, aku ingin menari bersamamu di atas panggung. Kau terlihat sangat menawan saat sedang menari.” Ajak Mina pada Winwin. Winwin hanya memasang wajah bingungnya,

“Tapi aku tidak menari balet, Mina…”

“Winwin-ah, tarian itu sebuah seni. Dan seni adalah symbol kebebasan. Siapa yang peduli tentang perbedaan balet dari tarian tradisional, jika kita bisa menari bersama di atas panggung?”

Winwin terkekeh geli. Mina sangat imut saat berbicara. Aksen jepang-nya membuat Winwin benar-benar terpesona.

“Ayo. Kalau begitu, ayo kita kita menari bersama suatu hari nanti.” Ucap Winwin setuju lalu mengulurkan tangannya pada Mina.

“Ne. Aku akan menunggu hari itu.” Balas Mina sambil menjabat tangan Winwin yang hangat. Mina tersenyum sambil menatap wajah polos Winwin yang sedang tersenyum pula. Bukan hal yang berlebihan jika Mina merasa sangat bangga disukai oleh seorang laki-laki bernama Winwin.

Seorang pria polos dari China yang begitu canggung untuk mengungkapkan perasaannya. Dan Mina juga sangatlah ‘beruntung’ karena yang menyukainya adalah seorang Winwin. Seseorang yang dengan tulus menyukai Mina apa adanya. Tidak berlebihan, bukan?

***

8 thoughts on “[NCTFFI Freelance] Lucky Girl! (Chapter 2)

  1. Salken Aku Liana 95 Line 🙂 Aku ngeklik ini Krn pilihan charanya unik dan 97line semua. Waktu dibuka kok ceritanya rada2 sengklek ya udh lanjut baca. Selain itu nulisnya juga rapi dan adegan renjun rose nya uculllll. Semua charanya in character kecuali rose aku gak yakin dia ooc apa gak soalnya g begitu mendalami.
    Keep writing!

    Like

    • Hai, kak liana ^^ salam kenal juga … Aku 98L

      Makasih bngt udah nyempetin baca. Chapter selanjutnya lebih sengklek lagi loh … /eh?/

      Aku juga suka adegan renjun-rose 😀 hehe~

      makasih kak 😉

      Liked by 1 person

  2. Hai Kak Yurisa…
    Aku Alda, 02L. Maaf baru comment di chapter ini. Aku suka banget sama penjelasan kakak di cerita ini. Adegannya semua berasa nyata. Dan baru kali ini baca Winwin-Rose atau Winwin-Mina juga 😂 Ceritanya lucu + nggemesin 😂 Keep Writing ya kak 😊 Ditunggu kelanjutannya 😄

    Like

  3. Hai Yurisa-chan^^ salam kenal ya, saya Putri. 91L. Lagi iseng iseng cari inspirasi untuk tulis ff NCT, ketemulah page ini dan…. suka banget sama ceritanya >_< selain emang saya Winwin trash banget, saya juga suka Rose & Mina. Sumpah lucu banget ceritanya. Aslian deh, bener bener gemes liat Renjun vs Rose kkkk~ jangan berhenti menulis ya!!! Fighting :3

    Like

  4. waahhhh….!! hai juga kak putri \(^o^)/ salam kenal. huhu 😥 … maaf banget komennya baru kebaca… aku jarang muncul karena lagi sibuk kuliah 😦 makasih banget udah kasih semangat. aku juga suka banget sama 97 line. Keep reading juga ya, kak… ^o^ Hehe~

    Like

Feedback Juseyo ^^